[8 Maret 2010]
-09.00
Sempat-sempatnya, aku keluar dari kelas. Bukan maksudku juga menghindar dari kelas Sosiologi, melainkan aku punya tujuan lain. Aku hendak melihat namaku di mading hari ini. Aku berharap, menjadi salah satu dari anggota klub bahasa. Sebuah klub yang kuidam-idamkan.
(Oya, aku lupa, nggak pernah ngasih bocoran kalo sebulan lalu aku ngikutin seleksi klub bahasa--seharusnya kuceritakan ini lebih awal.)
Harus kuakui, aku iri dengan Kevin. Semenjak masuk klub bahasa, makin terkenal saja dia, bahkan kerap dipuji saat kepala sekolah mengakhiri pidatonya di upacara hari senin--karena doi memenangkan debat bahasa Inggris, dua kali hanya dalam kurung waktu dua tahun, dalam dua even berbeda. Kali aja, dengan mengikuti klub bahasa mengantarku menjadi KEVIN (bukan, maksud aku jadi mahir berbahasa Inggris).
Di depan mading, aku meneliti selembar kertas yang telah di-print out. Bertuliskan 'Pengumuman Hasil Seleksi Klub Bahasa'.
Aku tersenyum puas, begitu kudapati namaku di antara list nama-nama.
Syukurlah.
-12.43
Agak siang, aku nggak sengaja memperhatikan Kevin di koridor sekolah. Di situ aku mengabaikan cerocos Doni di sebelahku. Yup, makin lama kutegakan diri dalam diam, makin kutahu Kevin adalah idola seisi anak-anak sekolah.
Kevin = Bintang Saat Ini.
Bahkan dia nyaris mendapat perhatian dari guru-guru. Saat ini, aku salah karena benar-benar iri padanya?
"Mata lo, kenapa?" Doni menoyorku.
Aku merubah pandanganku segera. Dan menarik lengannya. Pergi.
Ya, Doni nggak harus tahu kalau aku sejak tadi menjadi 'Setan'. Semoga saja iriku ini, berdampak positif untuk keinginan menggebuku.
AMUT (DOA MAU TIDUR)
1 tahun yang lalu