23 April 2010

Perhatian sekaligus Pemberitahuan

Hai, temen2 pengunjung setia blog ini: http://popcornsteen.blogspot.com bahwa sebagian isi dari cerita dalam blog dihapus. Terima kasih atas komentar-komentarnya selama ini.

Mungkin kita akan bertemu di awal-awal cerita Serial Popcorn's Teen yang kedua. Atau sebuah kejutan rasa yang lain.

See you,,,

8 Maret 2010

Catatan March #4#

[8 Maret 2010]


-09.00

Sempat-sempatnya, aku keluar dari kelas. Bukan maksudku juga menghindar dari kelas Sosiologi, melainkan aku punya tujuan lain. Aku hendak melihat namaku di mading hari ini. Aku berharap, menjadi salah satu dari anggota klub bahasa. Sebuah klub yang kuidam-idamkan.
(Oya, aku lupa, nggak pernah ngasih bocoran kalo sebulan lalu aku ngikutin seleksi klub bahasa--seharusnya kuceritakan ini lebih awal.)
Harus kuakui, aku iri dengan Kevin. Semenjak masuk klub bahasa, makin terkenal saja dia, bahkan kerap dipuji saat kepala sekolah mengakhiri pidatonya di upacara hari senin--karena doi memenangkan debat bahasa Inggris, dua kali hanya dalam kurung waktu dua tahun, dalam dua even berbeda. Kali aja, dengan mengikuti klub bahasa mengantarku menjadi KEVIN (bukan, maksud aku jadi mahir berbahasa Inggris).

Di depan mading, aku meneliti selembar kertas yang telah di-print out. Bertuliskan 'Pengumuman Hasil Seleksi Klub Bahasa'.
Aku tersenyum puas, begitu kudapati namaku di antara list nama-nama.
Syukurlah.


-12.43

Agak siang, aku nggak sengaja memperhatikan Kevin di koridor sekolah. Di situ aku mengabaikan cerocos Doni di sebelahku. Yup, makin lama kutegakan diri dalam diam, makin kutahu Kevin adalah idola seisi anak-anak sekolah.

Kevin = Bintang Saat Ini.

Bahkan dia nyaris mendapat perhatian dari guru-guru. Saat ini, aku salah karena benar-benar iri padanya?

"Mata lo, kenapa?" Doni menoyorku.
Aku merubah pandanganku segera. Dan menarik lengannya. Pergi.
Ya, Doni nggak harus tahu kalau aku sejak tadi menjadi 'Setan'. Semoga saja iriku ini, berdampak positif untuk keinginan menggebuku.

5 Maret 2010

Catatan March #3#

-15.08

Hari ini, aku ketipu lagi, meski nggak sepenuhnya. Ia sih, aku dan Doni memang ke pameran fingerboard, tapi sebetulnya, adalah, aku dan dia hanya jadi 'pengantar' Dania. Dan itu artinya, bahwa Doni memang bukan pecinta fingerboard. Hari ini dia datang ke pameran fingerboard untuk sekadar menemani gebetannya.

Aku jadi kesal tiga jam lebih, hanya jadi pendamping untuk dua makhluk ini, Doni dan Dania.

Kalau tahu begini, aku di rumah saja.

Berani jamin, nyaris seratus persen, cowok nggak suka dengan situasi begini, dimana dia hanya akan jadi penambah 'stimulus' untuk sahabatnya--kecuali kalau ada temen cewek yang dibawa Dania. Yup! Dalam persentase itu, salah satunya ada aku.

Di sela-sela pameran, aku cukup tertarik pada benda-benda kecil itu, skateboard mini dan lintasan yang mini-mini pula. Apalagi, seorang cewek, yang nggak begitu tinggi, lincai memainkan jarinya dengan skateboard mini itu. Jarang aja, menyaksikan cewek tertarik dengan permainan khas cowok.

-18.15

Waktu balik, Doni gencar meminta pendapatk tentang Dania. Ya... meski enggan aku meladeninya juga. Menurutku Dania, cukup baik. Aku heran, Doni malah nggak terima. Dia mau aku, memberikan komentar lebih.

2 Maret 2010

Catatan March #2#

[2 Maret 2010]


-07.38

Pagi-pagi aku udah dikagetkan dengan kehadiran Doni, di sebelah bangku aku saat ini. Aku memasang tampang waspada padanya. Aku hapal, dia akan mengerjakan sesuatu bila ingin meminjam jasaku, dengan mengelus-ngelus pundakku sembari menyerahkan jawaban tugas Sejarah.

Kamu tahu? Sejarah adalah pelajaran paling susah buatku, karena bagiku lebih baik mengingat Ultah anak-anak sekelas ketimbang menghapal setiap-tanggal-kejadian dalam sejarah, yang bisa seribu list kalau diurutkan.

Ternyata, dugaanku benar. Dia memintaku menemaninya, ke pameran fingerboard, tiga hari lagi, selesai jumaatan. Tapi aku nggak segitu langsung percaya, karena aku nggak mau kejadian naik gunung terulang. Setelah kupastikan berkali-kali, dia berjanji, nggak akan bohong. Bila kejadian, dia rela menraktirku selama sebulan.

Memang belakangan, Doni suka ber(men)cerita(kan) tentang fingerboard. Jenis hobi permainan tangan. Aku jadi bingung, sahabatku suka gonta-ganti hobi. Seingatku dua minggu lalu, Doni lagi kepincut dengan segala bentuk miniatur pesawat. Sekarang? Cepat berubah. Aku menunggu saja, mungkin dua hari lagi, hobinya berubah.

1 Maret 2010

Catatan March #1#

[1 Maret 2010]


-08.00
Hari ini, aku amat lelah. Akibatnya mata pelajaran antropologi, nggak satu sub bahasan pun mendarat ke dalam otak. Seharusnya kemarin, aku nggak ikutan rencana Doni. Tahu begini, nggak bakal ikutan Doni naik gunung (hari sabtu dia mengaku, kami akan ke pantai. Nyatanya hari minggu, kami naik gunung, bareng anak-anak pecinta alam). Alhasil, aku lelah. Besok-besok ajakan Doni harus kusaring sebelum kusetujui.

-10.15
Doni menarktirku, semangkuk bakso dan segelas jus mangga di kantin, sebagai permintaan maafnya. Katanya dia nggak bakal lagi bohongin aku. Semoga saja. Di kantin aku pusing mendengar ocehannya tentang Dania, gebetan barunya. Lama-lama dengannya bisa-bisa aku tertular virus jatuh cinta. Kurasa hati Doni, pasti berubah jadi merah jambu saat ini, ketika dia bercerita panjang lebar tentang Dania.
Kalau besok dia begini lagi, bakal aku pasang telinga cadangan, biar pas nampung semua omongannya.

-16.15
Wah, aku lagi senang. Aku kembali ditraktir sore ini. Serryl, tetanggaku mengajak ke Box Food, restoran favoritku. Dia baru menyabet hadiah (berupa uang dan tropi) lomba puisi tingkat kabupaten. Separuh uangnya disisihkan untuk mengajak aku makan. Senangnya. Sebenarnya, Serryl, sahabat kecil aku, bahkan sampai kelas 3 SMP kami sering bersama, sebelum akhirnya berpisah karena kami beda SMA.
Tapi, sekarang dia terlihat sedikit gendut. Dan aku, nggak suka itu.
Aku nggak tahu sejak kapan, Serryl punya hobi nulis puisi. Yang jelas, hobinya itu membuatku terbantu. Bila ada tugas Bahasa Indonesia mengenai puisi, kusodori aja langsung padanya.

-17.01
Sungguh lucu. Serryl, di akhir makan kami, bisa-bisanya dia membacakan sebaris akhir puisinya yang menang kemarin. Dengar, ini begitu aneh:
"Terima kasih," begitu ucapnya.
Ya... ya... ya... mana bisa kunilai bagusnya sebuah puisi dari sebaris kalimat saja. Ada-ada saja, si Serryl. Apalagi saat membacakannya, Serryl tampak bahagia. Pasti dia begini, buah dari kemenangannya.

26 Februari 2010

Coming Soon: Catatan Popcorn's Teen

Tentu, kamu tahu popcorn bukan? Makanan ringan yang mampu menyediakan seribu rasa.

Ya, inilah aku dengan popcorn hidupku. Yang terbungkus ringan dalam dunia remaja, namum datang dengan letupan-letupan rasa (popcorn), garing, asin, pedas, renyah, lembut, yang terkesan seringan popcorn (dunia remaja)